Parfum Isi Ulang Alternatif Parfum Bermerek


Siapa tak menyukai Parfum? Hampir semua orang menyemprotkan keharumannya sebagai penunjang aktivitas. Daya tarik parfum membuat orang-orang rela merogoh ratusan ribu rupiah untuk mendapatkan parfum-parfum bermerek dengan keharumannya yang memikat.

Sudah bukan rahasia kalau Eropa adalah benua yang populer dengan racikan parfumnya. Ratusan parfum hasil racikan negara-negara Eropa pun seringkali menjadi incaran karena menawarkan kualitas parfum yang berkelas.

Tapi tak semua orang mampu membeli parfum-parfum original yang harganya ratusan ribu rupiah. Maka sebagian besar masyarakat banyak yang memilih membeli parfum di tempat-tempat isi ulang parfum yang kini tersebar di berbagi penjuru kota Bandung termasuk pusat-pusat perbelanjaan.

Meski secara kualitas tidak sama dengan parfum original tapi tastenya mendekati parfum original bahkan mungkin saja menyamai.

Seperti di salah satu tempat isi ulang parfum, In Parfume yang terletak di Jalan Banteng (KH Ahmad Dahlan) yang setiap harinya ramai dengan pengunjung.

Pengunjung datang silih berganti memenuhi bangku-bangku yang berhadapan langsung dengan para karyawan yang sibuk mencampurkan bibit-bibit parfum dengan
alkohol. Parfum-parfum yang mereka beli tidak hanya untuk konsumsi pribadi ada juga diantaranya untuk dijual kembali.

Pemilik Indra (40) menyatakan jual beli bibit parfum memang tengah tren. Meskipun Indra mengakui di tempat yang dikelolanya, tren itu sudah terjadi 10 tahun yang lalu.

"Kalau di tempat saya (In-Parfume) sudah banyak yang beli dari 10 tahun yang lalu. Dan penjualannya cukup stabil sampai saat ini," tutur Indra.

Indra sendiri mengaku dirinya sudah bergelut dalam penjualan parfum sekitar 20 tahun lalu yang diawali dengan door to door.

Di tempat ini tersedia aneka jenis bibit pafum merek-merek ternama yang bisa dipilih dari mulai yang lama maupun yang baru. Sebuah katalog akan membantu para pelanggan untuk memilih parfum mana yang diinginkan.

Tapi Indra cenderung menyediakan parfum sesuai dengan permintaan pelanggan. Untuk beberapa jenis parfum mungkin tidak lagi disediakan. Tapi jangan khawatir Indra akan merekomendasikan jenis parfum lain yang mungkin tastenya lebih baik.

Indra mengaku para pelanggan tidak hanya datang dari Bandung tapi juga dari Jakarta sampai Sumatera. Rata-rata mereka membeli beberapa botol parfum dari berbagai merek. Bahkan ada yang membeli 20-30 botol parfum sekaligus.

Biasanya ketika pembeli akan ditanya 'strong atau sedang' atau kw 1 atau biasa saja'. Artinya apakah pembeli ingin keharuman parfum yang kuat atau biasa saja.

Untuk yang biasa saja komposisi parfum terdiri dari 20 persen bibit parfum dan 80 persen alkohol sedangkan yang strong 40 persen bibit parfum dan 60 persen alkohol.

Setelah dicampurkan, layaknya bartender campuran dikocok dulu. Setelah itu pembeli akan ditawarkan apakah parfum ingin diwarnai atau tidak. Jadi pembeli bisa memilih jenis parfum sekaligus warna yang diinginkan. Barulah parfum-parfum tersebut dimasukan ke dalam botol-botol yang sudah tersedia.

Karena isi ulang, wadah parfum pun tentu saja hanya botol-botol standar dengan berbagai bentuk dan ukuran. Jika enggan menggunakan botol isi ulang biasa, pelanggan bisa membawa botol parfum merek original untuk diisi ulang atau menggunakan botol parfum original bekas yang disediakan agar tampil lebih mewah. Tapi tentu saja harus sedikit mengeluarkan uang tambahan.

Indra menjual parfum per cc dengan harga yang berbeda-beda. Dari kisaran Rp 1.250 sampai Rp 2.500. Untuk harga per botolnya tergantung dari banyaknya parfum yang diminta dari mulai puluhan ribu sampai rata-rata di kisaran ratusan ribu per botol.

Jika dibandingkan dengan harga parfum original bisa berlipat-lipat lebih murah. Hal itu pula yang membuat Heri (49) sengaja datang dari Jakarta untuk membeli parfum isi ulang di tempat ini.

"Di Jakarta tidak ada yang pas. Jadi saya ke tempat ini," tutur Heri yang mengaku membeli parfum tiga bulan sekali. Setiap kali datang Heri membeli beberapa botol parfum dari berbagai merek.

Heri mengaku harga yang murah dan kualitas yang mendekati parfum original menjadi alasannya untuk datang. "Ya, kualitasnya bagus mendekati aslinya dan tentu saja lebih murah," tandas Heri.

Begitupun dengan Weni (25) karyawan sebuah Bank di Bandung yang mengaku berlangganan isi ulang parfum sejak SMU. Menurutnya harga parfum kauh lebih murah dari parfum original.

"Lagipula secara kualitas mendekati. Dalam 2-3 hari saja wanginya masih melekat walaupun pakaian sudah dicuci. Wanginya mengalahkan detergen," akunya.(from detikdotcom)

0 Response to "Parfum Isi Ulang Alternatif Parfum Bermerek"

Post a Comment