Meracik Parfum Bak Meramu Masakan

(foto caraka parfume)
Pernahkah anda membaca karya novelis asal Munich Jerman, Patrick Suskind yang berjudul Perfume? Novel fenomenal ini menceritakan seorang peracik parfum misterius yang rela membunuh untuk mendapatkan parfum-parfum istimewa.

"Meracik parfum itu seperti meracik masakan. Jika tidak diramu dengan baik maka tidak akan jadi," demikian pendapat dari Indra (40) pemilik In Parfume yang meracik setiap bibit parfumnya sendiri.

Indra membeli bibit-bibit parfum dari Eropa kemudian meraciknya sendiri menjadi wangi parfum tertentu. "Satu parfum bisa terdiri dari satu atau lebih bibit parfum yang dicampurkan," ujarnya.

Menurut Indra, bibit-bibit parfum tersebut berasal dari ekstraksi berbagi jenis tumbuhan, bunga, buah-buahan juga rempah-rempah. Bibit-bibit tersebut dicampurkan agar bisa mendekati wangi asli dari parfum yang diinginkan.

Indra mengaku, masalah komposisi menjadi salah satu yang harus diperhatikan meskipun dalam akhirnya Indra pun bisa menyelesaikan setiap racikannya. Waktu yang dibutuhkan untuk meracik bibit bisa dikatakan relatif. Bisa hanya beberap menit sampai beberapa jam.

Diakui Indra, berbicara mengenai parfum berbicara mengenai selera. Setiap orang memiliki hasrat yang berbeda dalam memilih aroma parfum.

"Yang pasti wanginya enak dan cocok itulah yang dipilih," tuturnya. Begitupun para pelanggan di tempatnya yang tidak terpatok pada jenis parfum tertentu. Semua jenis parfum memiliki penggemarnya masing-masing

0 Response to "Meracik Parfum Bak Meramu Masakan"

Post a Comment