Bisnis parfum isi ulang atau parfum refill memang menjamur di kota Bandung. "Hampir di setiap tempat ada. Bisnis ini menjanjikan. Orang, kan, ingin tampil wangi. Nah, di sini kami menyediakan parfum dengan harga ekonomis," kata Yani.
Menurut Yani, usaha ini sudah ada sejak 40 tahun lalu. "Semula, usaha ini dijalankan kakek suami saya. Untuk wilayah Bandung, mungkin kakek termasuk perintis. Dulu jual minyak wangi yang umum, tidak beragam seperti sekarang. Itu pun lokal. Waktu zaman kakek, minyak wangi juga digunakan untuk sesaji."
Bersama suaminya, sudah 20 tahun ini Yani mengelola usaha. "Kami terus berupaya mengembangkan usaha ini. Hampir semua biang parfum d sini produk impor." Krismon tahun 93 justru membuat parfum refill terangkat pamornya. "Gara-gara krismon, harga parfum di toko naik berlipat-lipat. Karena harganya terlalu mahal, banyak yang beralih ke sini." Harga parfum di sini memang masih terjangkau kantong. "Kami masih jual Rp 10 ribu per botol kecil dalam kemasan 30 ml. Ada juga yang Rp 25 ribu."
Kelebihan parfum ini adalah aromanya yang diupayakan semirip mungkin dengan parfum merek-merek terkenal. Misalnya JLO Still, Jessica Parker, Paris Hilton, atau Britney Spears untuk wanita. Atau David Beckham dan Hugo Boss untuk pria. "Merek-merek ini paling banyak dicari masyarakat. Kami menjual dengan komposisi bahan mirip aslinya,"ujar Yani.
Seperti halnya mode, parfum juga terus berkembang. Merek baru terus bermunculan, termasuk parfum yang dipakai para pesohor dunia. Dan, Yani tidak pernah mau ketinggalan tren. "Ketika dunia me-launching suatu merek baru, tak lama kemudian merek itu sudah ada di toko-toko parfum. Sekitar 3 bulan kemudian, kami sudah menyediakan parfum yang aromanya mirip produk baru tadi."
Untuk beberapa merek baru, terkadang Yani tahu dari konsumen. Dari situ, "Kami cari parfum yang disukai masyarakat. Tentu saja namanya tidak sama seperti di toko parfum. Kami memang tidak menyediakan merek," papar Yani seraya mengisahkan tahun 1994 usaha parfum refill mengalami booming.
"Dulu, saya enggak punya banyak pesaing. Sekarang usaha serupa ada di mana-mana. Meski begitu, parfum saya tetap dicari. Soalnya parfum itu, kan, mirip makanan. Kalau sudah cocok, jarang orang pindah ke lain hati. Tentu saja pelayanan bagus kepada konsumen kami utamakan. Dan yang terpenting, kualitas produk mesti terjaga," jelas Yani lebih mengandalkan promosi dari mulut ke mulut.
Konsumen juga bisa memilih aroma yang disukai. "Konsumen punya selera berbeda-beda. Ratusan jenis parfum ini masing-masing ada peminatnya. Enaknya lagi, pembeli boleh membawa botol sendiri karena lebih ekonomis. Karena isi ulang, pembeli menghemat harga botol,"kata Yani yang menyediakan lebih dari 400 aroma.
Yani mengingatkan, parfum yang dijualnya bukan jenis deodorant atau body spray. "Parfum ini bukan untuk dikenakan di tubuh, cukup di baju. Salah satu kelebihan parfum ini adalah tahan seharian," papar Yani seraya mengatakan, 60 persen produknya dikonsumsi kaum perempuan. Kendati demikian, kaum pria pun banyak yang memakai parfum.
Selain dari Bandung, kata Yani, banyak pembeli datang dari luar kota. Bahkan, banyak yang tertarik buka cabang di luar pulau. Ya, parfum refill memang makin diminati. Harga boleh mini tapi Anda tetap tampil wangi.
Henry Ismono
Selain dari Bandung, kata Yani, banyak pembeli datang dari luar kota. Bahkan, banyak yang tertarik buka cabang di luar pulau. Ya, parfum refill memang makin diminati. Harga boleh mini tapi Anda tetap tampil wangi.
Idris mulai membuka usaha di sana tahun 1993. Waktu itu, yang jualan parfum tidak sebanyak sekarang. "Awalnya baru 2 toko, termasuk saya. Sebelumnya, saya kerja di sebuah toko parfum di daerah Tanah Abang. Setelah punya pengalaman, saya ingin mandiri. Mulailah saya cari tempat di sini," kata Idris yang menempati toko mungil berukuran 3x4 meter.
Mulai pertama buka, bapak 2 anak ini sudah punya pembeli. Enam bulan kemudian, usaha mulai lancar. Seperti juga pengalaman Yani, tahun krismon itu usaha Idris juga melaju. "Semula orang coba-coba. Karena aromanya enak dan tahan lama, banyak yang cocok. Bahkan, karena harganya relatif murah, banyak yang kemudian menjual lagi. Tapi saya tetap melayani pembeli eceran," kata Idris yang menyediakan ratusan jenis aroma.
Bahkan, Idris juga mengirim sampai ke luar kota. "Ada yang buka toko di Makassar dan Medan. Secara rutin saya mengirim ke sana. Ini rezeki saya," ujar pria asal Tuban (Jatim) ini.
Bahkan, Idris juga mengirim sampai ke luar kota. "Ada yang buka toko di Makassar dan Medan. Secara rutin saya mengirim ke sana. Ini rezeki saya," ujar pria asal Tuban (Jatim) ini.
Lima tahun belakangan, banyak yang membuka toko sejenis di Condet. Kawasan ini pun jadi sentral parfum isi ulang. "Buat saya ngak masalah. Masing-masing, kan, punya pelanggan. Malah masyarakat yang belanja ke sini makin banyak," kata Idris yang sudah membuka toko baru lagi. Idris juga sudah sanggup membeli rumah di kawasan Balekambang, Jakarta Timur. Usahnya begitu wangi, hasilnya pun pasti.
May 13, 2010 at 3:39 PM
salam, saya ahmad dari kuala lumpur, malaysia,saya mau tanya harga2 grosir produk2 perfume yang anda jual,email saya abuhaidar14@gmail.com , tq
May 15, 2010 at 10:25 AM
Dear Ahmad
sudah saya kirim price list yang ada di e-mail anda.
terima kasih atas request anda, dan saya tunggu order anda. tq